Kegiatan

Hamzah Sahal Ungkap Dua Peran Penting LTN di NU

Kuningan, NU Online Jabar
Sekretaris Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Hamzah Sahal menyebut bahwa lembaga yang menaunginya mempunyai peran penting di tubuh NU.

“Media memiliki peran sebagai jembatan yang meminimalisir jarak antara warga yang idenya sederhana dengan tokoh yang pikirannya visioner, misalnya KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur,” ujar Gus Hamzah saat memberikan sambutan dalam acara Upgrading dan Koordinasi LTN Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Barat (Jabar) pada Jumat (27/9/2024) di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Kabupaten Kuningan.

Selain itu, kata dia, LTN menjadi jembatan antara jam’iyah NU dengan jamaah NU. Mengutip pendapat Ahmad Tohari, ia menyebut bahwa tidak ada yang namanya istilah NU Kultural.

“Tidak ada NU Kultural, semua NU itu Struktural, yang ada itu Aswaja Kultural. Kulturnya itu Aswaja,” katanya.

Karenanya, ia menjelaskan bahwa jamaah adalah struktur paling bawah di tubuh NU. Baru setelah itu di atasnya ada jam’iyah.

“Jamaah bagian dari struktur, jadi tidak ada menjamiyahkan jamaah. Di sinilah, peran LTN bertugas untuk menjadi jembatan antara tokoh dengan masyarakat bawah,” ucap dia.

Berkat LTN, lanjut Gus Hamzah, masyarakat bawah merasa dekat dengan sejumlah tokoh penting di tubuh NU. Hal itu karena upaya LTN yang terus memperkenalkan tokoh NU ke berbagai media.

“Selain membuat jembatan dengan masyarakat, LTN juga mempunyai tugas untuk menjadi jembatan antara masa kini dan masa lalu,” kata Gus Hamzah.

Lebih lanjut, dia menyebut tantangan penting LTN adalah bagaimana caranya mampu mengenalkan tokoh NU ke Generasi Z maupun Generasi Alpha.

“Gimana caranya agar anak-anak yang lahir antara tahun 2008 ini mereka mengerti NU, baik dari sejarahnya, tokohnya, ataupun peristiwanya,” jelas dia.

Dengan demikian, kata dia, LTN secara umum mempunyai dua tugas penting, yakni menjadi jembatan antara kader NU di berbagai posisi, dan bisa menjadi jembatan antara masa lalu dengan masa depan.

Dalam kesempatan itu, ia juga mengungkapkan keberhasilan NU Online sejak pertama berdiri, yakni kaderisasi dan menjadi media yang profesional.

“NU Online saya rasa sukses dalam kaderisasi. Hal itu kami buktikan dengan terus menciptakan penulis andal melalui pelatihan-pelatihan. Selain itu, NU Online juga berhasil menjelma menjadi media profesional yang telah terverifikasi Dewan Pers,” tandasnya.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button