HikmahIslam NusantaraKaderisasiKegiatanKisah UlamaNUPedia

Hj. Neneng Juju Jubaedah, Hafidzah Juara MTQ Nasional yang Persembahkan Generasi Qur’ani di Kuningan

Kuningan – Sosok Hj. Neneng Juju Jubaedah, S.Pd., perempuan asal Bandung yang kini menjadi istri Ketua PCNU Kabupaten Kuningan, Dr. KH. Aminuddin, S.HI., MA, dikenal luas sebagai seorang hafidzah sekaligus teladan bagi generasi muda. Ia pernah menorehkan prestasi membanggakan di tingkat nasional sebagai juara Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) cabang Tafsir Bahasa Arab.
Dalam wawancara eksklusif bersama LTN NU PCNU Kabupaten Kuningan, Hj. Neneng menuturkan bahwa menghafal Al-Qur’an bukan hanya ibadah personal, tetapi juga sebuah kemuliaan besar yang memiliki dampak duniawi dan ukhrawi.
“Rasulullah SAW bersabda, sebaik-baik kalian adalah yang belajar Al-Qur’an dan mengajarkannya. Menghafal berarti memelihara kalam Allah di dalam hati. Itu anugerah sekaligus amanah besar,” ungkapnya penuh keyakinan.
Ia menjelaskan, para penghafal Al-Qur’an memiliki kedudukan istimewa. Di dunia, mereka mendapat ketenangan jiwa, kecerdasan, dan kemuliaan akhlak. Sementara di akhirat, Allah menjanjikan mahkota cahaya dan kemuliaan bagi mereka serta mengangkat derajat kedua orang tuanya. “Prestasi MTQ hanyalah bonus. Yang terpenting adalah menjadikan Al-Qur’an benar-benar sebagai pedoman hidup sehari-hari,” tegasnya.
Kini, Hj. Neneng tidak hanya berperan sebagai pendidik, tetapi juga turut mendampingi KH. Aminuddin dalam mengembangkan Pesantren Al Amin, yang berkedudukan di Desa Sindangjawa, Kecamatan Cibingbin, Kabupaten Kuningan. Bersama sang suami, ia baru saja membuka Tahfidz Boarding School, sebuah lembaga pendidikan berbasis pesantren yang siap mencetak generasi Qur’ani.
Yang menarik, Tahfidz Boarding School di Pesantren Al Amin tidak hanya menargetkan lahirnya para penghafal Al-Qur’an, tetapi juga bercita-cita mencetak para mufassir dan mufassirah yang kelak mampu menorehkan prestasi gemilang di tingkat nasional bahkan internasional.
“Kita ingin para santri bukan sekadar menghafal, tapi juga memahami makna Al-Qur’an, mampu menafsirkan, dan mengamalkan kandungannya dalam kehidupan. Dengan begitu, mereka bisa menjadi cahaya bagi umat,” jelas Hj. Neneng dengan penuh harap.
Di akhir perbincangan, ia kembali berpesan agar umat Islam, khususnya generasi muda, menjadikan Al-Qur’an sebagai sahabat hidup. “Dekatlah dengan tilawah, jangan tinggalkan murojaah. Jika kita bersama Al-Qur’an, Allah akan menjaga kita dari keburukan,” tutupnya.
Wawancara ini menjadi bagian dari ikhtiar LTN NU PCNU Kabupaten Kuningan dalam menghadirkan teladan dan inspirasi, sekaligus menguatkan semangat cinta Al-Qur’an di tengah masyarakat.

Related Articles

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back to top button